Pemerintah Harus Libatkan UMKM Untuk Kebutuhan G20

28-10-2022 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina. Foto: Dok/Man

 

Beberapa saat yang lalu, pemerintah merilis daftar berisi 22 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi souvenir resmi penyelenggaraan KTT G20 di Bali. Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina meminta pemerintah untuk melibatkan UMKM di segala aspek, tak hanya sebatas souvenir, namun juga terlibat dalam gelaran yang akan dilaksanakan di Bali pada 15-16 November 2022 mendatang.

 

“Kebutuhan G20 semua harus dari pelaku UMKM. Harus ya, karena ini, kan, kesempatan kita untuk memasarkan produk kita di dunia, ya. Perhelatan dunia dan kita tuan rumah tentu kita harus ‘memainkan’ hal ini dengan baik,” ujar Nevi saat dihubungi oleh Parlementaria pada Kamis (27/10/2022).

 

Menurut Nevi, keterlibatan UMKM pada gelaran akbar tersebut berpotensi ikut mengakselerasi pemulihan ekonomi di Indonesia pasca pandemi Covid-19. Oleh karena, itu ia menyarankan agar dibuka peluang sebesar-besarnya serta akses yang mudah bagi UMKM di Indonesia untuk menampilkan karyanya.

 

“Nah, jadi semakin banyak pelaku UMKM yang ditampilkan semakin bagus, saran saya di semua titik penginapan peserta G20, di semua titik acara. Pokoknya di semua titik ada keramaian di situ ada pelaku UMKM-nya. Jadi, jangan hanya satu titik aja,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera tersebut.

 

Terkait 22 UMKM yang terpilih menjadi souvenir resmi puncak acara G20 di Bali, Nevi memberikan apresiasi atas langkah yang diambil oleh pemerintah. Anggota Badan Anggaran ini mengatakan, seharusnya proses sosialisasi pemilihan ini dilakukan secara masif, sehingga seluruh UMKM yang ada di Indonesia memiliki kesempatan yang sama. Selain itu, ia juga berharap agar prosesnya dapat dilakukan secara transparan.

 

“Pemerintah menampilkan beragam hasil karya terbaik UMKM. Menurut saya, ini langkah yang cukup bagus. Akan tetapi dalam proses pemilihan UMKM yang layak dilibatkan juga harus benar-benar transparan. Proses sosialisasinya juga harus dilakukan secara masif dan menyeluruh, agar sekitar 65 juta UMKM di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk terlibat dalam perhelatan G20 nanti,” ujar anggota dewan dari daerah pemilihan Sumatera Barat II itu.

 

Pada kesempatan yang sama, Nevi juga menyarankan kepada UMKM untuk bergabung dengan Platform Pasar Digital UMKM (PaDi) dalam meningkatkan pemasaran dan membuka peluang-peluang baru. Selain itu, penting bagi UMKM untuk terus meningkatkan kualitasnya agar terbuka peluang menjadi anak asuh atau binaan instansi, BUMN, atau lembaga lain yang lebih besar. Dengan menjadi UMKM binaan, umumnya akan terbuka peluang yang lebih besar bagi UMKM untuk terlibat dalam berbagai pameran. (uc, dzs/mh)

 

 

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...